Perkembangan seni jaranan

Perkembangan Kesenian Jaranan.

berbagaireviews.com

Sejarah kelam memang pernah menimpa kesenian jaranan. Kesenian ini dilarang tampil oleh pemerintah orde baru pada saat seusai pemberontakan PKI. Hal ini dikarenakan adanya isu yang menyatakan bahwa para seniman pelaku jaranan terlibat dalam organisasi internal PKI, padahal saat itu PKI dianggap sebagai musuh dan pengkhianat negara. Banyak diantara seniman jaranan yang ditangkat dan menjadi tahanan politik di masa itu. Beberapa diantaranya dibuang ke pulau buru. Akan tetapi kini kesenian ini sudah bebas dipentaskan. Bahkan departemen pariwisata dan industri kreatif memberikan apresiasi yang baik.

     Saat ini, gerakan penari jaranan juga semakin bervariasi. Pakem yang ditetapkan oleh jaranan Wijaya Putra sebagai perintis adalah 24 gerakan, namun saat ini ada yang menggunakan 14 gerakan pakem Joyoboyo. Namun yang paling sedikit gerakannya adalah pakem gerakan ronggolawe yang hanya 5-6 gerakan saja. Ada pula jaranan buto yang merupakan variasi kesenian jaranan dari daerah Banyuwangi. Menikmati tontonan ini memang menngasyikkan, membuat kita bisa ikut bergoyang-goyang melihat gerakan penari yang lincah dan memutar-mutar kuda kepang tersebut. Dengan alunan musik yang rancak ditambah aksesori pakaian penari yang indah, ditambah dengan pecut yang sering dihentakkan dan menimbulkan bunyi-bunyian.

Pada perkembangan selanjutnya, tari Jaranan ini masih tetap hidup dan dilestarikan di beberapa daerah di Jawa Timur. Salah satunya adalah kabupaten Kediri yang menjadikan Tari Jaranan ini sebagai icon kebanggan mereka. Tarian ini masih dilestarikan dan dikembangkan oleh beberapa sanggar seni yang ada disana. Setiap sanggar memiliki ciri khas dan pakem tersendiri dalam penampilannya, hal ini lah yang menjadikan Tari Jaranan ini kaya akan nilai seni. Tari Jaranan ini juga selalu tampil memeriahkan berbagai acara seperti pernikahan, sunatan, penyambutan tamu besar, festival budaya dan lain – lain. Kecintaan masyarakat terhadap kesenian ini yang membuat kesenian ini tetap hidup sampai sekarang.

Pertunjukan Kesenian Jaranan.

 Dalam pertunjukannya, Tari Jaranan ini dilakukan oleh sekelompok penari dengan pakaian prajurit dan menunggangi kuda kepang. Sambil menunggangi kuda tersebut mereka menari dengan gerakan yang dinamis dan selaras dengan music pengiringnya. Selain menari mereka juga memainkan kuda kepang dengan gerakan yang variatif. Dalam pertunjukan Tari Jaranan ini juga diiringi oleh berbagai music gamelan seperti kenong, kendang, gong dan lain - lain. Dalam pertunjukan Tari Jaranan ini sangat kental akan kesan magis dan nilai spiritualnya. Sehingga tidak jarang pada saat pertunjukan para penari mengalami trance atau kesurupan. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat jawa pada jaman dahulu akan roh – roh para leluhur. Sehingga masyarakat menjadikan Tari Jaranan ini sebagai alat komunikasi dengan leluhur mereka. 

Dalam Tari Jaranan ini juga terdapat seorang pawang atau yang sering di sebut dengan Gambuh. Gambuh disini bertugas untuk melakukan ritual, berkomunikasi dengan leluhur dan menyembuhkan penari yang kesurupan. Pada saat pertunjukan, sang gambuh membacakan mantra dan memanggil roh leluhur untuk memasuki raga sang penari. Setelah roh tersebut masuk ke raga sang penari maka penari akan menari tanpa sadarkan diri, karena raga sang penari sudah dikendalikan oleh roh yang memasukinya. Mereka akan menari sambil melakukan berbagai atraksi seperti makan kembang, makan pecahan kaca dan lain - lain. Tanpa merasa sakit mereka melakukan atraksi sambil menari didampingi sang Gambuh. Hal ini lah yang menjadi keunikan dari jaranan. Selain sebagai acara hiburan, tarian ini juga sebagai ritual dan penghormatan terhadap leluhur mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian dan Sejarah tentang jaranan

Tari warok

Tari bujang ganong